Jumat, 30 September 2011

contoh makalah proposal tindakan kelas


Bab i
Pendahuluan
A.      Latar belakang
Penelitian tindakan merupakan pendekatan yang semakin banyak dipakai di Indonesia dalam rangka peningkatan kualitas layanan, terutama di bidang pendidikan.
Istilah penelitian tindakan sebenarnya pertama kali dilakukan oleh Kurt Lewin (1946) yang dipakai istilah Action Research. Lewin menggunakan istilah ini sebagai nama suatu kegiatan yang terdiri atas tiga langkah yang berulang melalui daur spiral yaitu perencanaan (planning), tindakan (action) dan evaluasi (evaluation). Kegiatan ini dapat dipandang sebagai suatu penelitian karena kegiatan dilakukan secara cermat dan menghasilkan temuan-temuan yang bersifat ilmiah. Walaupun sejumlah ahli tidak mengategorikan sebagai suatu penelitian ilmiah.
Jenis penelitian tindakan paling banyak dilakukan untuk penelitian dalam kelas (classroom action research). Uji ketepatan cara tindakan mengajar dalam satu proses belajar mengajar, atau membandingkan pewnggunaan metode mengajar di kelas dan akan sangat efektif jika penelitian tindakan digunakan.
Cirri utama dari penelitian tindakan adalah tujuanya untuk mewmperoleh penemuan yang signifikas secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijaksanaan dilaksanakan. Suatu pwenemuan yang menyatakan bahwa pembentukan modal padasuatu Negara tidak berkembang karena kebiasaan menyimpan emas, bukan suatu kesimpulan operasional. Akan tetapi suatu generalisasi dan kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa penolakan penggunaan kontraseptik disebabkan oleh penolakan istri karena ketakutan akan kesehatanya, adalah jenis penemuan yang operasional untuk kebijakan pemerintah secara langsung.


B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan maslah dalam pembahsan selanjutnya adalah sebagai berikut :
1.       Bagaimana hakikat penelitian tindakan kelas
2.       Bagaimana pelaksanaan pewnelitian tindakan kelas







Bab ii
Pembahasan
A.      HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Belakang anini penelitian tindakan kelas (PTK) SEMAKIN menjadi trend untuk dilakukan oleh para professional sebagai upaya pemecahan maslah dan peningkatan mutu di berbagai bidang. PTKdilakukan dengan di awali oleh suatu kajian terhadap masalah  tersebut secara sistimatis. Hasil kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah dipakai sebagaimasukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap pelaksanaan. Hasil dari proses reflesi ini kemudianmelandasi upaya perbaikan dan poenyempurnaan rencana tindakan berikutnya.
Dalam bidang penddikan khususnya kegiatan pembelajaran PTK berkembangan sebagai suatu penelitian teerapan. PTK sangantbermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahaan PTK guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, buka kelas orang lain, denganmenerapkan berbagai ragam teori dan tehnik pembelajaran  yang relevan secara kreatif. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mnengangkat masalah-masalah actual yang dihadapi oleh giuru di lapangan.
Ada beberpa alasan mengapa penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan  suatu kebutuhan bagi guru unutk menoingkatkan profesionalitas seorang guru, dengan alasan sebagai berikut :
1.       PTK secara kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
2.       PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional
3.       Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melaui suatu kajian  dalam trerhadap apa yang terjadi di kelasnya.
4.       Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya.
5.       Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu di tuntut untuk melaukakan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori tehnik pembelajaran sertabahan  ajar yang di pakai.
Penerapan PTK dalam pendiidkan dan pembelajaran mwemiliki tujuan untuk , memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara berkesimnambungan sehingga meningkatkan mutu hasil intruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensui pengelolaan intruksional serta menumbuhkan budaya memneliti pada komunitas guru.
Jenis penelitian ini dapa dilakukan di dalam bidang pengembangan, organisasi, manajemen, kesehatan atau kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Di dalam bidang pendididkan penelitian ini dapat dilakukan pada skala makro ataupun mikro. Dalam usaha mikro misalnya dilakukan  di dalam kelas pada waktu berlangsungnya suatu kegiatan belajar mengajar untuk suatu pokok bahasan tertentu pada sautu mata kuliah.
Dengan dilaksanakan PTK berarti guru juga berkedudukan sebagai peneliti yang senantiasa bersediua meningkatkan kualitas kemampuan menagajarnya. Upaya peningkatan kualitas tersebut diharapkan dilakukan dengan sistematis, realistic, dan rasional yang disertai dengan meneliti semua aksi – nya di depan kelas sehingga gurulah yang tahu persis kekuranga-kekurangan dan kelebihan. Apabila di dalam pelaksanaan aksinya masih terdapat kekurangan dan dia akan bersedia mengadakan perubahan sehingga di dalam kelas yang menjadit tanggung jawab tidak terjadi permasalahan.
Berdasarkan uraina di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis, refleksi terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan  belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu dilaksanakan PTK diantaranya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan atau pengajaran yang diselenggarakan oleh guru/pengajar-peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan tidak ada lagi permasalahan yang mangajal di kelas.

B.      PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1.       Tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas
Secara singkat  pada dasarnya penelitian tindakan kelas terdiri dari emapt tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi., namun sebelum tahapan ini  diawali oleh suatu tahapan pra penelitian tindakan kelas yang meliputi :
-          Identifikasi masalah
-          Analisis masalah
-          Rumusan masalah
-          Hipotesis tindakan
Tahapan pra penelitian tindakan kelas ini sangant esensial untuk dilaksanakan sebelum sesuatu rencana tindakan di susun, tanpa tahapan ini suatu proises penelitian tindakan kelas akan kehilangan arah dan arti sebagai suatu penelitian ilmiah. Tahapan –tahapan dalam penelitian tindakan kelasa antara lain :
a.       Perencanaan tindakan
Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan padatahapan pra penelitian tindakan kelas, encana tindakan di susun untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditemukan. Rencana tindakan ini mencakup semualangkah tindakan swecara rinci. Segala keperluan pelaksaaan penelitian tindakan kelas, muali dari materi/bahan ajar dan instrumrn observasi/evaluasi, dipersiapkan dengan matang padatahapan perencaan ini.
Dalam tahapan ini perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap implementrasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih dari yang diharapkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat berlangsung denga baik sesuai dengan hjipotesis yang telah dilakukan.
b.      Pelkasanaan tindakan
Merupakan implementasi dari senua rencana yang telah di buat. Tahapan ini berlangsung di dalam kelas adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan tehnik mengajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektifitas keterlibatan kolaborator sekedar untuk menbantu si peneliti untuk dapat lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan terhadap apa yang terjadi di kelasnya sendiri.
c.       Pengamatan tindakan
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan data yang dikumpulkan pada tahap inii berisistentang pelaksanaan tindakan dalam rencana yang sudah buat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil inrtuksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti.
Dalam melaksanakan observasi dan evaluasi guru tidak harus selalu bekerja sendiri. Guru bisa di bantu oleh pengamat dari luar (sejawat atau pakar). Dengan kehadiran  orang lain dalam penelititan  ini peneliti tindakan kelas yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif.
d.      Refleksi terhadap tiundakan
Merupak tahapan untuk memproses data yang di dapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi). Data yang di dapat kemudian di tafsirkan dan di cara eksplansi, dianalisis dan disintesis.dalam proses pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seprti halny pada saat observasi. Keterlibatan kolaborator sekedar untuk menbatu peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengtahuna dan teori intruksional yang dikuasai dan reklevan dengan tindakan kelas yang  sdilaksnakan sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan dan perbang\dingan sehingga dapat di tarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih..
Demikian secara keseluruhan keempat tahapan dalam penelitiantindakan kelas ini membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara berkesinambungan seperti sebuah spiral.

2.       Langkah dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas
-          Judul penelitian
Judul endaknya mencerminkan permasalah n poko yang akan dipecahkan, sedapat mungkin mengandung unsur variabel utama yang diteliti. Judul harus deklaratif, singkat , jelas (8 sampai 10 kata) dan tidak memberi kemungkinan penafsiran yang bermacam-macam.
Setelah judul dilanjutkandengan halam pengesahan proposal penelitian tindaka kelas yang berisi tentang hal-hal yang berkenaan dengan judul penelititna (judul, bidang ilmu dan kategori penelitian), ketua penelitia, jumlah penelitia (nama, jenis kelamin, golongan/pangkat, jabatan, dan satmingkat), lokasi penelitian, kerja sama dengan instansi lain, waktu penelitian, serta bniaya yang diperlukan.
Contoh judul :
1.       Peningkatan keterampilan menulis bahasa inggris di  SMU melaui pendekatan proses
2.       Optimalisasi instrukssional matematika pengorganisasi tugas terstruktur dan kuis pada siswa kelas II SLTP 1 BELO.

-          Isi proposal
BERIai latar belakang  dan identifikasi permasalahan yang pada pokoknya menguraikan konteks permasalahan , pentingnya masalah itu diteliti dan manfaat yang diharapkan dari temuan penelitian jika pelaksanaan selesai. Secara garisbesar isi proposal penelitian adalah sebagai berikut :
A.      Pendahuluan
B.      Perumusan masalah
C.      Kajian pustaka
D.      Tujuan penelitian
E.       Kontribusi penelitian
F.       Metode penelitian
G.     Personalia penelitian
H.      Rencana pembiayaan penelitian
I.        Jadwal kerja
J.        lampiran
3.       Kepada siapa hasil penelitian tindakan kelas di laporkan

makalah sejarah italia di afrika


BAB I
PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang
walaupun Italia dapat dipersatukan pada 1870, namun itali tidak tergolong Negara terkemuka, letak geografisnya, kekayaan alam yang berupa tambang-tambang dan perkembangan kapitalismenya yang lemah menyebabkan Negeri tersebut tidak menyamai perkembangan negara-negara besar di Eropa Barat. Karena tidak merupakan Negara yang kuat, maka politik luar Negerinya tidak stabil, mencari sekutu atau menggabungkan kepada Negara besar yang diperhitungkan dapat memberi keuntungan kepadanya. Hal ini di buktikan ketika Italia berusaha mendapatkan koloni-koloni di Afrika Utara dan Timur.


b.      Rumusan Masalah

berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1.      Latar belakang italia menguasai afrika
2.      Proses masuknya itali di afrika
3.      Tindakan selam di daerah penjajah.
4.      Akibat dari tindakan

























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Latar belakang italia menguasai afrika
Sesudah kekalahan Italia dalam pertempuran ke dua (1896) melawan Ethiopia, fernando martini seorang politikus dari toskane mengutarakan masalah imperialism “of the haves nots” (1897), martini mendukung politik imigran penduduk ke koloni-koloni Italia. Koloni tidak untuk mendapat keuntungan-keuntungan industri dan finansial, bukan untuk mendapatkan bahan-bahan  mentah atau dijadikan basis pertahanan militer tetapi untuk mengatasi masalah kelebihan penduduk yang didiami oleh Negerinya.
Kepadatan penduduk mengakibatkan ratusan ribu penduduk berimigran ke Negeri lain terutama ke amerika serikat. Jika ini terus berlangsung akan membahayakan hari depan politik dan ekonomi Italia, sebab memegang benar orang-orang yang berimigran itu menyebarluaskan peradaban bahasa dan crestise Italia, tetapi mereka hanya menambah jumlah Bangsa–bangsa lain karena anak cucunya akan lupa terhadap bahasa dan peradaban orang tua dan nenek moyangnya. Oleh sebab itu  jika berpenduduk yang berkelebihan di tampung di koloni-koloni yang langsung diawasi oleh Negeri induk, maka bahaya yang mengancam politik dan ekonomi hari depan di atasi.
Sebelum perang dunia pertama berkobar koloni Italia di Afrika meliputi Libia, Eritrea dan tanah Somalia. Luasnya 700.000 mil persegi, berarti 6 kali luas metropole. Dari tiga koloni tersebut Libia adalah yang terbesar, tetapi daerahnya tidak subur. Pada tahun 1912 daerah tersebut menjadi milik Italia dan pada tahun 1913 Italia memperluas koloninya sampai ke pedalaman, daerah pedalaman yang terluas terdiri atas gurun pasir itu Italia berhadapan dengan savid.
Dalam perang dunia I Italia tidak hanya mempertahankan wilayahnya di afrika tetapi ai berusaha untuk memperluasnya, oleh sebab itu italia menerima tawaran inggris untuk menggabungkan pada sekutu.
Sebenarnya sejak tahun 1882 italia telah tergabung dalam treiple alianse, tetapi ketika perang pertama berkobar italia mula-mula bersikap netral, tidak memihak negara sentral. Ini berarti perjanjian rahasia Perancis-Italia 1902 di hidupkan kembali. Pada tahun 1915 Italia menandatangani perjanjian rahasia dengan sekutu di London yang berisi bahwa jika Italia ikut berperang di pihak sekutu akan diberi bantuan uang dan dijanjikan penambahan daerah-daerah di Afrika, Austria dan Turki.
Apa yang dijanjikan sekutu dalam perjanjian rahasia di London tidak semuanya terpenuhi tambahan daerah yang diterima pada tahun 1919 hanya sedikit sekali dan dari pihak Perancis mendapat daerah Qase ghadames dan Ghat, Inggris tidak keberatan apabila Italia menduduki fase kufra dan sekitarnya tempat pusat gerakan sanusi. Italia menuntut daerah yang menghubungkan Libia dengan danau Tsad, tuntutan itu di tolak sebab merugikan Perancis berhubung hubungan antara daerah Afrika Barat Perancis dengan Afrika equatorial Perancis menjadi terhalang..
Sesudah perang dunia I berakhir Italia kecewa terhadap keputusan-keputusan perdamaian berhubung :
  1. Harapannya memperoleh daerah-daerah di Afrika bekas koloni Jerman tidak terpenuhi, bekas koloni Jerman dijadikan daerah mandat yang ditunjuk sebagai mandataris adalah Inggris, Perancis, Belgia dan Afrika selatan.
  2. Harapan memperoleh kembali daerah-daerah Italia iredenta di bawah kekuasaan Inggris, Perancis, dan Austria ,Thasano, Savonya, Corsica dan Malta tidak tercapai.
  3. Harapan untuk mendapatkan tambah daerah di Asia kecil tidak terpenuhi.

Dengan demikian itali, satu-satunya Negara imperialis yang selama perang dunia I berlangsung berusaha melakukan ekspansi terutama di Afrika mengalami kegagalan.

B.     Ekspansi fasis italia di afrika dan etopia

Ambisi memperluas daerah koloni timbul sesudah Italia dikuasai oleh kaun fasis Mussolini berusaha untuk menghidupkan kembali prestige imperium Roma kuno. Oleh sebab itu laut tengah harus dikuasai agar Italia tidak seperti tahanan di laut tengah, lawan yang harus dihadapi untuk mencapai cita-citanya ini terdiri atas banyak Bangsa.  Negara-negara seperti Spanyol, Perancis, Albania, Inggris dan Turki, oleh sebab itu Musolini insyaf akan pentingnya mencari sekutu.
Dalam usaha merebut supermasi di laut Tengah, Tunis menjadi daerah rebutan, seakan-akan pertentangan Kartago dengan Roma pada jaman kuno itu timbul kembali yang tujuan utamanya juga untuk merebut wilayah supremasi di laut tengah.
Tunis sejak tahun 1881 telah menjadi milik Perancis pada waktu itu penduduk Italia di Tunis mencapai 11.200 jiwa, sedangkan orang Prancis hanya 700. sebelum perang dunia I jumlah tersebut berubah menjadi 88.000 orang Italia dan 6000 penduduk Perancis, akan tetapi pada tahun 1926 terjadi perubahan pesat dimana penduduk Perancis menjadi 71.029 dan orang Italia 89. 215.
Menurut Italia tambahnya penduduk tersebut tidak syah, karena merupakan hasil usaha menarik orang-orang Italia masuk menjadi warga Perancis, bukan karena kelahiran baru akan tetapi akhirnya Italia mengalami kegagalan dalam usahanya  menguasai laut tengah, kegagalan tersebut karena angkatan laut jauh lebih besar dari pada italia.
Hasil yang dicapai oleh pemerintah Musolini dihubungkan dengan politik imperialismenya  adalah :
  1. Menduduki Oase kufra pusat kedudukan tentara sanusi (1931), cara yang dipakai untuk menguasai tersebut  di kecam hebat oleh kalangan Islam.
  2. Menduduki Etphia (1936) dan raja Italia Fiktor Emanual III dinobatkan menjadi kaisar Ethopia.
  3. Albania digabungkan pada Italia merupakan uni personil, raja Victor Emanual III menjadi raja Albania di samping menjadi raja Italia (1939) dengan ini laut Atlantik dapat dikuasai.
Pada waktu Ethiopia di serbu oleh Italia (1935) penguasa Negeri tersebut adalah Kaisar Haile sellasi I yang menggantikan empress zaiditu pada tahun 1930, ia memodernisasikan  Negerinya dengan cara memberikan  konstitusi tertulis dan parlemen yang terdiri atas dua kamar ditambah dengan badan pertimbangan dan angkatan perangnya di perluas. Sebelum menjadi kaisar ia terkenal dengan nama Talari makonne yang oleh empress zaiditu putri manelik II di angkat sebagai penasehat utama zaiditu mangkubumi dan pewaris. Pada waktu itu ia menggunakan pengaruhnya yang besar untuk mengatur kembali negerinya membangun sekolah-sekolah, rumah-sakit dan mengirim putra-putra Ethiopia ke luar Negeri untuk belajar. Pada tahun 1925 ia berhasil membawa Ethiopia masuk sebagai anggota lembaga Bangsa-bangsa. Pada tahun 1924 ia berjasa dapat menghapus perbudakan.
Pada tahun 1902 Inggris mendapat janji dari Ethiopia bahwa tidak ada Negeri lain yang akan menggunakan air dari danau tana. Untuk Inggris danau tanah sangat penting sebab dari danau tersebut mengalirlah dari salah satu  sumber sungai Nil biru yang dipergunakan untuk mengairi perkebunan kapas di Sudan.



C.    Tindakan selama di daerah penjajah

Pada tahun1906 tercapai perjanjian antara Inggris-Perancis-Italia yang berisi bahwa tiada dari satu Negara tersebut dapat melakukan tindakan atas  Ethiopia tanpa pengetahuan dan persetujuan dua Negara lainnya.
Pada tahun 1919 janji yang diberikan sekutu kepada Italia dalam perjanjian rahasia di London (1915) pelaksanaannya tidak memenuhi kehendak Italia , terutama pasal yang menyangkut tambahan daerah di Afrika. Diterbangkan bahwa Italia akan mendapat kompensasi terutama dalam hubungan penentuan batas-batas koloni Italia ; Erytrea, Somalia dan Libia dan daerah-daerah koloni Inggris dan Prancis yang ada di sekitarnya sebagai ganti atas kekecewaan itu. Pada tahun 1919 Italia mengusulkan supaya ia diberi kompensasi yang menyangkut Ethiopia karena dalam danau tana akan menjadi milik Inggris. Italia bersedia membantu rencana-rencana Inggris di Ethiopia, misalnya dalam permintaan kepada Negus untuk membuat jalan raya dari danau tana ke Sudan, sebaliknya Inggris akan membantu Italia dalam permintaan yang di ajukan kepada negus untuk mendirikan jalan kereta api dari Brytrea ke Somalia- Italia melalui daerah Ethiopia, dengan ini seakan-akan berlaku lagi daerah pengaruh Italia di Ethiopia berdasarkan perjanjian Inggris-Italia 1891.
Pada tahun 1928 masih dapat di capai perjanjian yang sifatnya bersahabat antara Italia  dan Ethiopia, berisi perluasan perkembangan ekonomi baik untuk Ethiopia maupun Erytrea dengan mendirikan jalan raya yang menghubungkan dessi ibukota propinsi wolio di Ethiopia dengan Assab, kota di Erytrea yang terletak di pantai Laut Merah. Dengan melalui perjanjian tersebut Italia dapat memasuki daerah pertahanan alam Ethiopia yang berupa gurun pasir, tetapi kaisar Haile  selesai cukup cerdik dan ia tidak mau menyelesaikan pekerjaan tersebut walaupun sudah mulai..
Pada tahun 1934 Italia tidak senang melihat tindakan Haile sellesie yang memodernisasi Negerinya dan memperluas angkatan perangnya, pada hal tindakan kaisar Ethiopia adalah sebagai reaksi terhadap perluasan pertahanan yang dilakukan oleh Italia di Somalia dan Erytrea.
Beberapa insiden yang terjadi pada tahun 1934 yang di ikuti dengan pertikaian antara  tentara patroli di walwan dan tempat-tempat perbatasan  lainnya. Ketika Italia mengirim angkatan perang ke Afrika-Ethiopia mengadukan masalah tersebut ke lembaga Bangsa–bangsa. Akan tetapi sebelum lembaga bangsa –bangsa selesai mempelajari masalah pertikaian Italia-Ethiopia, Prancis dan Italia telah menandatangani suatu pakta di Roma (1935), keduanya takut akan perkembangan politik di Jerman yang mengancam kemerdekaan austria. Musolini mendekati Paris dan Prancis menerimanya dengan senang hati. Maka tercapailah pakta lava musolini yang berisi :
  1. Keduanya akan berunding jika keadaan Austria terancam.
  2. Perancis memberi tambahan darah untuk Libia sebesar 45. 000 mil persegi dan sedikit dari Somalia, Prancis untuk di gabungkan pada Erytrea sehingga Italia mendapat sebagian daerah sahara dan jalan keluar menuju ke teluk aden.
  3. Italia boleh menanamkan sahamnya dalam maskapai jalan kereta api Prancis yang menghubungkan addis aba dengan jibuti.
  4. Diusahakan hubungan baik antara keduanya di Tunis, hak–hak mendirikan sekolah dan hak kewarganegaraan istimewa untuk penduduk Italia di Tunisia di perluas

Bagi Italia Ethiopia akan dijadikan sumber bahan mentah yang akan memperkaya Italia, sumber bahan pangan bagi italia dan sumber tenaga manusia untuk fasis Italia.
Jika diperhatikan isi fakta lavai musolini itu sangat menguntungkan Italia, karena Negara sekutu ingin menarik Italia pada pihaknya. Pada hal sesudah Perang Dunia I berakhir Italia tidak begitu senang pada sekutu, karen merasa ditipu. Bagi Italia pasal yang berbunyi memberi kebebasan bertindak terhadap Ethiopia sangat penting, karena Italia mengetahui bahwa kaisar haile selesi merintangi pelaksanaannya perjanjian 1928, maka hanya dengan perang Ethiopia akan mejadi koloni Italia.
Pada tahun 1935 diadakan pengadilan mengenai insiden walwal, kaisar haile selesai bersedia memegang teguh perjanjian Italia –Ethiopia (1928), italia mula-mula setuju, tetapi kemudian atas saran lembaga Bangsa-bangsa , wakil-wakil Prancis, Inggris dan Italia supaya berunding untuk memperoleh suatu penyelesaian bagi seluruh masalah Ethiopia, ketiga penguasa tersebut yang masing-masing mempunyai daerah di sekitar Ethiopia agar Ethiopia di bagi menjadi daerah pengaruh mereka. Tetapi Prancis yang terikat oleh pakta 1935 lalu menganjurkan agar haile selesai memberi konsesi ekonomi yang banyak kepada Italia, Inggris dapat menyetujui tetapi Italia menolak karena musolini menghendaki menganeksasi Ethiopia.
Dalam perundingan lembaga Bangsa-bangsa di Jenewa, Inggris adalah yang anti Italia, sebab jika usaha fasis itu berhasil pasti akan membahayakan pendudukan Inggris sepanjang  laut merah. Afrika Timur laut dan kemenangan itu juga akan mendorong  fasis terus melakukan ekspansi teritorial. Tetapi sebaliknya Prancis masih mencari formula-formula yang dapat memuaskan Inggris dan Italia.
Sementara lembaga Bangsa-bangsa sedang sibuk menyelesaikan  tentang masalah Ethiopia (oktober 1935) tentara Italia dengan perlengkapan modern menyerbu Ethiopia dari jurusan Utara, Timur dan Selatan, alasan yang dikemukan  ialah bahwa gerakan strategis tersebut diperlukan untuk melindungi Erytrea dan Somalia Italia dari agresi- agresi.
Lembaga Bangsa-bangsa memutuskan Italia  sebagai agresi dan dikenakan sangsi-sangsi finansial dan ekonomi. Tetapi Italia tidak mengubah sikapnya. Sesudah Ethiopia di duduki (1936) kaisar heile selesai melarikan diri ke London dan mengajukan protes kepada lembaga Bangsa–bangsa mengenai agresi Italia terhadap Negerinya.
Pada tahun 1936-1942 Ethiopia kehilangan kemerdekaannya Victoe Emanual III diangkat menjadi kaisar Ethiopia, pada tahun 1936 dibentuk Afrika Timur, Italia meliputi Ethiopia, Somali dan Erytrea kemudian diadakan militerisasi Afrika Timur Italia. Tindakan selanjutnya akan merebut daerah Somalia di Prancis kemudian Sudan, Kenya dan Uganda.

D.    Akibat dari Tindakan selama di daerah penjajah

Untuk dapat mengambil hasil kekayaan alam Ethiopia, Italia membuat rencana 6 tahun barang-barang yang diharapkan ialah bahan-bahan mentah seperti kapas, wool dan bahan pangan seperti gandum di samping hasil penambangan. Dari tambang besi-besi dan batu bara akan diusahakan untuk membuat pabrik-pabrik baja, jalan kereta api meriam dan senjata api.
Tetapi 11/2 tahun rencana tersebut di jalankan, hasil yang di impi-impikan  belum dapat di petik, karena adanya sangsi-sangsi dari lembaga Bangsa-bangsa dan perlawanan rakyat Ethiopia yang masih terus dilanjutkan, juga karena kekurangan modal, banyak tambang –tambang yang kaya tidak dapat dieksploitir menurut rencana tersebut.
Sesudah Italia menduduki Ethiopia, politik luar Negerinya berubah, Italia makin menjauh bekas sekutunya dan mendekati Jerman, hal ini disebabkan karena Jerman tidak ikut menjalankan sangsi lembaga Bangsa-bangsa terhadap Italia, di samping itu Jerman juga mengakui kekuasaan Italia di Ethiopia. Dengan demikian maka pada tahun 1936 terbentuklah persekutuan Nazi dan Fasic dan bersama-sama membatu jendral franco yang melanjutkan perang saudara di Spanyol. Latar belakang Nazi membantu jendral franco adalah untuk memperoleh bantuan  berupa bahan-bahan pertambangan dari Spanyol sedangkan bagi fasis untuk dapat menguasai laut tengah bagian Barat.
Pada tahun 1936 Italia menuntun Tunis dengan alasan  membalas penduduk Italia di Tunis yang ditindas oleh Prancis. Berikutnya Italia juga menuntut pulau Corsica, savoya dan nizza dari Prancis. Tetapi semua  tuntutan tersebut tidak berhasil. Pada tahun 1940, Somalia , Inggris di duduki oleh Italia, tetapi walaupun daerahnya  bertambah, hubungan dengan Negeri induk terputus hanya dapat dilakukan  melalui udara, Italia juga merencanakan menguasai Terusan Sues yang akan dilakukan melalui Libia.
Di lain pihak Inggris mengadakan perjanjian dengan Mesir “ anglo egyprian trzaty” (1936) berisi Inggris di beri izin untuk memakai Mesir sebagai basis perang dan mesir juga akan memberi bantuan militer. Kemajuan yang diperoleh jendral graziani (Italia) dalam mendekati perbatasan Mesir akhirnya  pada tahun 1941 bertahan dan dipukul mundur oleh gabungan tentara Inggris dan Prancis. Pos-pos militer Italia akhirnya  jatuh ke tangan sekutu. Kaisar halie selesai kembali menuju sudah untuk mengadakan operasi di Afrika Timur. Bersama tentara sekutu daerah Afrika Timur Italia akhirnya dapat direbut kembali. Ini berarti bahwa usaha musolini untuk menguasai Afrika Timur dan Sues gagal sama sekali.
Haile selesei kembali berkuasa sebagai kaisar dan selama 9 bulan berlaku pemerintahan militer di Negerinya, pada januari 1942 Ethiopia mengadakan persetujuan dengan Inggris .parlemen Ethiopia dibuka kembali dan kabinet baru dibentuk.
Dalam periode-periode berikutnya kaisar giat memperluas pendidikan, melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang administrasi, sosial dan pengadilan. Pada tahun 1955 konstitusi Ethiopia di tinjau kembali keputusan yang diambil menentukan bahwa kaisar menjadi kepala pemerintahan dan kepala Negara dengan kekuasaan menunjuk kabinet parlemen terdiri atas dua kamar senat dan dewan perwakilan. Anggota senat ditunjuk oleh kaisar sedangkan anggota dewan parlemen di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum untuk pertama kalinya di langsung pada tahun 1957.
























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat kami menyimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah di atas sebagai berikut :
-          Latar belakang itali menguasai afrika adalah karena keinginan negara italia untuk menjadi negara imperialisme karena negara itali sendiri sedang menghadapi kepadatan penduduk bagi Negerinya, maka langkah yang di ambilnya adalah politik imigrasi ke negara-negara lain dengan tujuan untuk pengembangan Politik dan ekonomi bagi negara itali sendiri.
-          Penjajahan italia ke negara Afrika merupakan modal bag Itali dalam merebut kekuasaannya karena negara italia di samping mencari negara sekutunya, juga Italia berhasil menguasai seluruh wilayah kekuasaan inggris dan perancis di afrika.
-          Walaupun kekuasaan italia di Afrika berjalan sesai dengan kesepakan antar negara tetapi hal yang diperoleh Italia tidak sepenuhnya di dapat karena adanya penguasaan negara-negara lain seperti Perancis dan Inggris


B.     Kritik dan saran
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karen itu adanya kritikan dan masukan yang membangun, kami anggap sebagai bahan kajian kami dalam penyusunan makalah yang selanjutnya.
Diharapkan kepada pembaca dengan adanya makalah ini dapat menganalisa dan memahami tentang peristiwa yan terjadi di benua eropa dan afrika, karena penyusunan makalah ini berdasarkan sumber yang kami peroleh melalui buku-buku refernasinya.





DAFTAR PUSTAKA

makalah sumber daya alam indonesia


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Saat ini kita sedang menyaksikan suatu transisi cakrawala yang tak terbatas pencarian keseimbangan dalam ruang yang sempit atau bahkan yang terbatas. Pada intinya dunia berada pada masa transisi dimana bentuk sosial, tata cara yang berlangsung serta nilai-nilai akan berlalu sebelum bentuk-bentuk dan metodologi baru punya waktu yang cukup untuk menggantikannya (Seojani, 2000:28-29). Dalam hal ini terjadi interaksi yang rumit, dimana jalinan interaksi lokal tidak lagi dapat dibedakan dengan jalinan interaksi dalam skala global. Hal tersebut berdampak pada munculnya pola konsumsi dan komunisme global, menurunnya kedaulatan Negara suatu Bangsa, tumbuhnya sistim militer global (pasukan multi Nasional), pengakuan tentang terjadinya krisis lingkungan dunia berkembangnya masalah-masalah kesehatan berskala Dunia (seperti penyakit AIDS), munculnya lembaga –lembaga politik Dunia (seperti PBB), munculnya gerakan-gerakan politik global, perluasan konsep hak-hak asasi  manusia, dan interaksi rumit antar berbagai agama di dunia.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi kajian dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut :
“ Bagaimana potensi sumber daya alam(SDA) dan sumber daya manusia (SDM) dalam mengembangkan sumber daya pendidikan Indonesia”




BAB II
PEMBAHASAN

A.    POTENSI SUMBER DAYA
1.      Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terletak  diantara 94005 BT -141001’DT dan LU-11005’LS. Terdiri dari 1.7850 pulau, 7. 667 pulau sudah memiliki nama dan 931 pulau berpenghuni penduduk.  luas lautan yang dimiliki sekitar 5,8 juta km2 atau 70%dari seluruh wilayah terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teroterial, 2,8 juta km2 perairan nusantara, dan 2,7 juta perairan Zona Ekonomi Eksklusif. Wilayah teroterial ke Selatan serta membentuk garis pantai sepanjang 5.110 km dari Barat ke Timur dan 1.888 km dari Utara ke Selatan serta membentuk garis pantai sepanjang  81. 000 km. luas daratan Indonesia kurang lebih 1.919.434 km2 mencakup 27 propinsi.
Secara filosofis indonesia berada di wilayah pertemuan lempeng samudra Indo-Australia, Asia- Pasifik dan daratan Asia. Gerakan antara lempeng tektonik tersebut menimbulkan gejala alam berupa gemp[a, letusan gunung api, dan tsunami yang sering melanda wilayah perairan indonesia. Selain itu fenomena tersebut memberikan keindahan tersendiri bagi topografi wilayah yang merupakan pemandangan khas  yang sangat menawan.
Hutan tropis indonesia sekurang-kurangnya memilik spesies hewan sebanyak satu juta atau sekitar 13-16%spesies hewan di dunia. Di hutan hujan daratan rendah terdapat 30.000 spesies kumbang, 666 spesial capung dan 122 spesies kupu-kupu. Dari Lima Badak yang tersisa di dunia dua spesies diantaranya berada di Indonesia. Terdapat satu spesies gajah Dunia Dua spesies gajah di Dunia dan sekitar Empat spesies hewan ternak liar Asia Tenggara Satu diantaranya terdapat di Indonesia. Aneka burung di Indonesia antara lain terdapat 13 rangkong patut, diantaranya rangkong kerdil Sulawesi, rangkong Sumba dan rangkong badak. Endemisme burung di Indonesia sangat tinggi. Selain itu terdapat 75 spesies burung kakatua, satu diantaranya adalah kakatua raja yang termahal di Dunia. Komodo, biawak besar dan tertua di Dunia terdapat di Pulau Komodo. Sekurang –kurangnya terdapat 500 spesies ikan tawar di antaranya ikan arwana, lumba-lumba air tawar atau lebih dikenal dengan nama pesut terdapat di sungai Mahakam Kalimantan Timur.
2.      Potensi Sumber Daya Manusia (SDM)
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000 dengan laju pertumbuhan sebesar 1,7%. Meskipun kepadatan penduduk di Indonesia termasuk jarang yaitu 102 orang per-km2, namun penyebarannya tidak merata antar satu pulau dengan pulau lainnya juga diantara propinsi yang satu dengan propinsi yang lainnya. Sebanyak 58,87% penduduk Indonesia mendiami pulau Jawa yang memiliki luas hanya 7% dari luas wilayah. Dengan jumlah penduduk 114,987 juta maka kepadatan pulau Jawa mencapai 870 orang per-km2. Sementara itu Irian Jaya dengan luas wilayah 22% memiliki kepadatan penduduk 5 orang per-km2..
Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah 61,5 tahun, angka kematian sebesar 68 per seribu penduduk. Aksebilitas penduduk terhadap air bersih sebesar 42%. Pelayanan kesehatan 43% dan sanitasi 44% (HDR, 1993). Angka melek huruf 60,7% sementara penduduk usia di atas 5 tahun yang tidak bersekolah sebesar 16,46%, masih sekolah 26,85% dan tidak sekolah lagi 56,69% (BPS, 1994). Mata pencarian penduduk Indonesia pada umumnya petani yaitu sekitar 54% mata pencarian lainnya adalah jasa 38% dan industri 8%. Pendapatan perkapital penduduk sebesar US$ 560 (HDR, 1993).
3.      Pendidikan Lingkungan Pada Jenjang Pendidikan Dasar
Sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk menyebar dan mengatur permukaan bumi sesuai dengan keinginannya, manusia memiliki kecenderungan untuk mendominasi bumi baik di lihat dari sudut tata ruang, fungsional maupun struktural. Kerusakan alam yang terjadi pada dasarnya lebih dititiberatkan pada kemampuan manusia untuk melihat dengan jangkauan jauh melampaui batas kepentingan sendiri di samping kemampuan dalam melihat kenyataan yang sebenarnya dalam kehidupan (seojani,1992:19). Kerusakan lingkungan merupakan manifestasi pengembangan dari permasalahan  sosial dan lingkungan yang saling terkait. Pengertian yang mendalam mengenai lingkungan alam merupakan isu sosial dan ekologis, sehingga krisis lingkungan dapat dikatakan sebagai  hasil  berbagai keprihatinan global (Vans Resburg, 1994:1).
Perilaku manusia dalam interaksi dengan lingkungan menjadi perhatian serius, apabila perilaku seseorang ditentukan oleh setting dimana ia tinggal, maka perilaku tersebut termasuk ke dalam behavarior all setting (Fishben dan Ajzen, 1975:351). Pola tersebut dapat membedakan perilaku seseorang dengan orang lain terhadap obyek pada tempat dan waktu tertentu (Krech &Ballachey, 1988:15). Dengan demikian perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan merupakan fokus perhatian yang serius.
Atas dasar pemikiran di atas , maka pendidikan dalam hal ini seyogianya berkaitan dengan  :
1.      Pemahaman mengenai budaya silang yang berarti mengakui keberadaan lebih dari sudut pandang dan belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
2.      Pembelajaran holistik yang membawa berbagai disiplin ke suatu isu lingkungan  meliputi berbagai pendekatan dalam pembelajaran.
3.      Pelibatan potensi masyarakat yang dapat menjalin hubungan yang akrab dan utama antara lingkungan masyarakat dengan sekolah.
4.      Pemahaman mengenai keterkaitan antara konsep-=konsep dasar lingkungan  hidup dengan permasalahan di sekitarnya. Konsep-konsep dasar lingkungan hidup tersebut adalah :
-          Lingkungan bumi yang terdiri dari komponen fisik
-          Materi siklus berkesinambungan dalam tataran ekosistem.
-          Daya dukung lingkungan hidup
-          Keunikan kapasitas intelektual manusia yang menghasilkan moral dan perilaku lingkungan yang bertanggung jawab (Swab dan Stapp, 1971)
Oleh karena itu, bentuk pendidikan yang terlalu berorientasi pada penguasaan materi pelajaran, nampaknya kurang mampu mengangkat kualitas pendidikan kita baik dilihat dari hasil maupun proses belajar. Dilihat dari hasil belajar misalnya, ternyata tingkat penguasaan materi pelajaran kita sangat memprihatinkan baik dalam skala nasional, regional apalagi skala internasional. Sementara itu dilihat dari proses belajar ternyata anak didik kita masih jauh ketinggalan oleh bangsa-bangsa lain yang dapat di lihat dari kemampuan dan keterampilan mereka dalam memecahkan masalah , oleh karena itulah dalam kerangka reformasi pendidikan perubahan kurikulum dari yang bersifat subject oriented menjadi compency oriented dianggap strategis.












BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Pendidikan berbasis pada lingkungan hidup merupakan hal strategis yang seyogianya dilaksanakan terutama pada jenjang pendidikan dasar. Bagaimanapun besarnya potensi sumber daya alam dalam menunjang kehidupan manusia, nampaknya tidak akan dapat termanfaatkan dengan baik dan optimal secara berkelanjutan, jika kita tidak memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan  sumberdaya itu sendiri, untuk itu komitmen dan tanggung jawab tersebut harus dibentuk sejak dini. Pendidikan di lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar difokuskan bagaimana konsep-konsep dasar dan permasalahan lingkungan hidup dapat diadopsi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar. Hal ini disebabkan  pertama pendidikan merupakan salah satu proses untuk dapat menjadi diri seseorang lebih dewasa. Kedua proses pendewasaan berkaitan dengan  perkembangan intelektual seseorang dan kesiapan yang dimiliki untuk perkembangan selanjutnya. Siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret dimana berpikir logis yang dimiliki didasarkan pada manipulasi fisik dan obyek sehingga penanaman konsep lingkungan hidup pada jenjang ini merupakan hal strategis. Ketiga, proses membangun struktur kognitif dapat terwujud melalui adanya informasi, transformasi, dan penggunaan. Interaksi antara individu dengan lingkungan hidup akan terus berlangsung sejalan dengan adanya pemahaman dan persepsi baru mengenai lingkungan tersebut. Dengan demikian melalui pendidikan lingkungan hidup dikembangkan ini diharapkan dapat terbentuk generasi yang memiliki komitmen dan tanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya alam, sehingga kekayaan yang dimiliki dapat dinikmati oleh generasi mas kini juga masa yang akan datang meskipun generasi tersebut belum lahir.


b.      Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik bentuk penyusunan, kata kerja dan kalimat yang digunakan dalam isi makalah ini, oleh karena itu adanya kritikan dan masukan dari berbagai pihak saya menerima dengan terbuka.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan rekan-rekan yang lainnya karena penyusunan makalah ini menyangkut persoalan pendidikan yang kita pelajari dan dikembangkan melalui pengalaman yang ada.
















DAFTAR PUSTAKA
Baharudin, Azizan. Science, Values and The Environment: On The Need for A Coherent and Holistic Worldview. Dalam Azizan HJ Bharudin (Ed) Eenvironment and Development : Ethical and Education Considerations. Kuala Lumpur :Institut Kajina Dasar, 1985
Blaikie, N W H “Education and Enviromentalism: Ecological World View and Enviromentally Responsibeble Behavoiur” Australian Journal of Enviomental Education 9. Supplement Agustus. P. 14, 1993
Bloom, Benyamin S. Taxonomu of Educational Objective: Book I Cognitive Domain N. Y Longman Inc,. 1956.
Chiras, Daniel D. Enviromental Science: Action for a Ssustainable future. California: The Benjamin/Cummings Pub. Co. Inc,. 1991.
Fishbein, Martin & Ajzen, Icek. Belief Attitude, Intenton, and Behaviour: An Introduction to Theory and Research M A Addison-Wesley, 1975
Gage, N L & Berliner, D C Educational Psychology Dallas:Houghton Miffin Co, 1984